Kasus 61: Gigi 21 Crown Lepas

Assallamualaikum….

Selamat pagiiii….

Selamat Pagiiii…. Alhamdulillaah bisa posting kasus baru lagi… Di penghujung tahun 2020 ini semoga kita selalu sehat dan di tahun 2021 rejeki kita semakin lancar, tetap sehat dan selalu dalam lindungan Allaah SWT…. aamiin….

Di kasus hari ini mendapatkan tantangan yang cukup berat menurut saya… Pasien datang dengan keluhan crown lamanya lepas tetapi selain itu warnanya tidak sesuai dan terlihat tidak natural…

Oo iya sebelum masuk ke cerita kasus saya ucapkan syukur kepada Allaah SWT yang telah memberikan banyak keindahan dalam hidup saya.. Terima kasih kepada orang tua saya yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh kasih sayang… Kepada istri dan anak-anak saya yang telah mendampingi dan memberikan support… Kemudian juga buat para staf pengajar di almamater saya yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat..

Lanjut kasus hari ini….

Seperti yang saya ceritakan diatas, keluhan pasien seperti itu dan ini kondisi klinisnya…

Kondisi klinis saat pasien datang

Crown saat saya periksa sudah longgar dan bisa tetap ada disitu karena terjepit diantara gigi 11 dan 22. Pasien juga mengeluh gigi tersebut terasa ngilu dan terkadang disertai nyeri juga. Saat saya lepas crownnya ternyata sisa gigi sangat sedikit, dan sudah terlihat keterlibatan pulpa

ini kondisi giginya…

Kondisi klinis setelah crown dilepas

ini ronsennya…

Radiografis gigi 21

Saya jelaskan ke pasien kondisi giginya bahwa sudah terkena syaraf gigi sehingga tidak bisa langsung dibuatkan crown baru, karena awal datang keluhannya tampilan crown tidak natural. Gigi tersebut harus melalui perawatan saluran akar terlebih dulu baru bisa dibuatkan crown, pasien pun setuju dengan rencana perawatan yang saya jelaskan.

Perawatan saluran akar saya lakukan dalam 1x kunjungan dan pada saat pengisian langsung dipasangkan fiber post. Setelah fiber post terpasang dilanjutkan pembuatan core, saya menggunakan komposit untuk bahan corenya. Dilanjutkan dengan preparasi giginya untuk pembuatan crown baru. Diusahakan mendapatkan ferulle 2 mm di struktur giginya dan bukan pada corenya agar mendapatkan retensi dan resistensi yang baik. Saat pencetakaan saya menggunakan retraction cord dengan tehnik double agar hasil cetakan tepi preparasi dapat presisi.

Ini kondisi setelah preparasi crown…

Gigi setelah preparasi

Ini ronsen nya…

Radiografis setelah pengisian dan preparasi

Untuk crown yang baru saya buatkan dari bahan zirconia dengan pertimbangan estetik dan kekuatan yang baik serta tehnik sementasi yang relatif mudah menurut saya. Pasien pulang dengan dipasangkan crown sementara dari bahan bis-acrylic

Setelah 2 minggu kemudian….

Nah waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba, crown definitif sudah jadi… Pasien datang lagi untuk sementasi. Pada saat percobaan crown dalam mulut hal-hal yang perlu dicek diantaranya retensi dan resistensi, kerapatan tepi, titik kontak, oklusi serta warna crown…

Setelah semua dicek dan tidak ada masalah, maka sementasi siap dilakukan… Saya memakai luting semen dari GIC tipe I…. warna semen juga dipilihkan yang light yellow agar tidak mengganggu warna akhir dari crown yang kita pasang…

Ini dia hasil akhirnya…

Kondisi klinis setelah sementasi

dan ini ronsen akhirnya…

Radiografis akhir setelah sementasi

Alhamdullillaah melihat reaksi pasien ketika diberikan kaca terlihat senang sekali dan sesuai harapannya… Tantangan terjawab hehehehe…. kesulitan pada pembuatan single crown adalah pemilihan warna…. Tetapi kalo prosedur pemilihan kita benar dan komunikasi dengan lab berjalan baik maka hasilnya pun akan sesuai harapan

Selalu perlakukan pasien-pasien kita seperti kita ingin diperlakukan ya 🙂 

Semoga cerita kasus hari ini bisa menjadi salah satu referensi bila teman2 menemui hal yang serupa..

Buat pasien2 yang ingin konsul ke saya atau buat teman2 sejawat yang ingin mengkonsulkan pasien, atau yang mau datang ngobrol2, saya bisa ditemui disini….

atau bisa dilihat langsung klik disini.

Bisa juga cek lokasi praktek dimana aja dan nomer kontak saya di akun Instagram @rintoabimanyu

Teman2 yang belum bergabung di Run ForwaRd ayo lekas bergabung untuk bisa dapat info, sharing, atau diskusi mengenai kasus2 di kedokteran gigi, tapi hanya khusus buat dokter gigi dan yang bergerak di bidang usaha kedokteran gigi aja ya 🙂 … , silahkan langsung klik link berikut

Sampai ketemu lagi di cerita kasus berikutnya ya….

Wassallamualaikum….

Advertisement
Posted in Uncategorized | Tagged , , , , , , , , | Leave a comment

Kasus 60: Gigi Patah? Jangan Buru-Buru Cabut…..

Assallamualaikum….

Selamat pagiiii….

Alhamdulillah kita ketemu lagi hehehe…. Dari postingan terakhir udah setahun ya heheheh…. Kadang saya males banget mau pegang laptop atau mulai nulis, gak kerasa udah setahun aja 😀

Semoga teman-teman semua selalu sehat ya di era pandemi ini, tetap disiplin melakukan protokol kesehatan…. Tahun 2020 ini benar-benar membuat dampak di semua sektor ya, seluruh rencana seminar offline saya sepanjang 2020 cuma terlaksana sampai maret 2020 aja (terakhir tampil acara di Lombok) setelah itu semua cancel, sempat beberapa kali seminar online dan Hands On online aja….

Tapi gak papa kita harus tetap semangat ya, Insya Allaah tahun 2021 lebih baik…. aamiin…

Sebelum masuk ke cerita kasus saya ucapkan syukur kepada Allaah SWT yang telah memberikan banyak keindahan dalam hidup saya.. Terima kasih kepada orang tua saya yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh kasih sayang… Kepada istri dan anak-anak saya yang telah mendampingi dan memberikan support… Kemudian juga buat para staf pengajar di almamater saya yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat..

Masuk ke topik hari ini…..

Banyak pasien yang sering whatsapp saya atau DM instagram mengenai gigi depan yang patah…. Kebanyakan menanyakan apakah harus dicabut atau pasang crown. Begitupun banyak juga teman sejawat yang menanyakan kapan kita harus pasang crown dan kapan kita tambal langsung aja.

Dari pertanyaan yang sering saya terima itu pas banget nih ada kasus yang saya dapat ketika praktek. Pasien wanita usia sekitar 25 tahun datang dengan keluhan giginya patah setelah kecelakaan motor.

Saat datang kondisi giginya seperti ini

Foto klinis saat pasien datang

Gigi 21 patah kira-kira separuh mhkota, tidak terlihat pulpa terbuka secara klinis. Perkusi tidak ada respon, tes dingin pasien memberikan respon. Kesimpulan pulpa masih vital.

Pada kasus seperti ini saya akan memilih melakukan restorasi direk dengan alasan bila saya lakukan restorasi indirek yaitu crown maka saya harus mengurangi lagi struktur gigi yang sudah tinggal sedikit tersebut dan hal itu bisa menimbulkan sensitifitas pada pasien. Bila tidak tidak ingin timbul hal tersebut maka pilihannya gigi itu harus dilakukan perawatan saluran akar. Hal tersebut terlalu invasif menurut saya dan sayang juga giginya masih vital.

Setelah saya jelaskan kondisi dan rencana perawatan beserta alternatif2nya pasien setuju untuk dilakukan penambalan langsung. Gigi saya anestesi lokal untuk kenyamanan pasien saat prosedur dilakukan. Setelah itu saya pasang rubberdam, dan tepi fraktur saya bevel agar peralihan bahan tambal dengan gigi tidak terlihat.

Untuk proses penambalan saya melakukan tehnik free hand yaitu hanya menggunakan alat bantu mylar strip atau seluloid strip yang ditahan menggunakan jari telunjuk tangan kiri.

Posisi mylar strip saat penambalan

Pada kasus fraktur seperti ini terlebih dulu membuat tatakan palatal atau palatal shell, dilanjutkan pembuatan dinding proksimal, semuanya diselesaikan hanya dengan alat bantu mylar strip itu tadi.

Palatal shell dibuat setipis mungkin agar saturasi warnanya tidak mengganggu hasil akhir dari shade penambalan kita, begitupun dengan dinding proksimalnya

Begini kondisi setelah selesai membuat palatal shell dan dinding proksimal

Palatal shell dan dinding proksimal

Kemudian mulai meletakkan komposit dengan jenis yang agak opaque untuk bagian dentin, peletakkannya sampai ke bagian bevel yang kita buat dengan memperhatikan sisa ruang untuk komposit bagian email. Pada saat penambalan perlu juga melihat gigi sebelahnya dan usahakan untuk melihat kesimestrisan dari kecembungan bagian labial dengan gigi sebelahnya.

Setelah selesai, contouring awal menggunakan pemoles berbentuk disc, dan untuk polishing bisa menggunakan bentuk apapun. Lakukan dengan tekanan ringan dan jangan terlalu ditekan untuk mendapatkan hasil pemolesan yang halus dan mengkilap.

Ini dia hasil akhirnya….

Hasil akhir penambalan

Alhamdulillaah pasien puas dengan hasilnya… dan tentu kita juga harus pesankan ke pasien bahwa gigi tersebut kekuatannya tentu beda dengan gigi masih sehat, jadi hati-hati ketika menggigit makanan.

Nah jadi segitu dulu untuk sharing kasusnya… Mudah2an bisa menjadi salah satu referensi buat sejawat ketika menghadapi kasus yang sama

Buat pasien2 yang ingin konsul ke saya atau buat teman2 sejawat yang ingin mengkonsulkan pasien, atau yang mau datang ngobrol2, saya bisa ditemui disini….

atau bisa dilihat langsung klik disini.

Bisa juga cek lokasi praktek dimana aja dan nomer kontak saya di akun Instagram @rintoabimanyu

Teman2 yang belum bergabung di Run ForwaRd ayo lekas bergabung untuk bisa dapat info, sharing, atau diskusi mengenai kasus2 di kedokteran gigi, tapi hanya khusus buat dokter gigi dan yang bergerak di bidang usaha kedokteran gigi aja ya 🙂 … , silahkan langsung klik link berikut

Sampai ketemu lagi di cerita kasus berikutnya ya….

Wassallamualaikum….

Posted in Uncategorized | Tagged , , , , , , , , | 2 Comments

Kasus 59: Karies Palatal di Gigi 12

Assallamualaikum….

Selamat pagiiii….

Alhamdulillah kita ketemu lagi hehehe…. Dari postingan terakhir, hehe 7 bulan !! 😀 Saya kemarin benar2 lagi padet banget di jadwal praktek trus juga jadwal seminar2, plus ngikutin juga seminar2 yang ber skp Ikorgi biar ilmunya update terus…

Gimana puasanya teman2 ? Alhamdulillah lancar kan…. Sebentar lagi kita sampai di Idul Fitri, semoga semua ibadah kita diterima Allaah… aamiin…. dan kita bisa ketemu Ramadhan lagi tahun depan…

Terima kasih buat PDGI cabang di seluruh kota2 Indonesia yang masih mempercayai saya untuk berbagi pengalaman dalam merawat pasien…

Ini sekilas foto2 beberapa bulan kemarin ketika mengisi acara seminar…

Foto di acara PDGI Pengwil Riau 1-2 Desember 2018

Foto dengan peserta Hands On di acara PDGI Medan 11-12 Januari 2019

Jamuan makan malam di kantor PDGI Medan…

Foto dengan peserta Hands On di acara PDGI Makassar 14-16 Februari 2019

Di acara MDS Pro FKG Moestopo 23 Maret 2019

Acara Densium Univ. Muhammadiyah Surakarta 6-7 April 2019

Nah acara di April ini seminar terakhir sebelum memasuki bulan Ramadhan, nanti saya mulai aktif keliling lagi di bulan Juli… buat teman2 di daerah2 yang ingin tahu kapan aja jadwal sharing saya follow instagram saya ya… @rintoabimanyu….. sapa tahu ada jadwal saya di kota teman2, jadi kita bisa meet up 🙂

Alhamdulillah jadwal2 yang padat satu per satu dapat diselesaikan dengan lancar, terima kasih buat PDGI setempat yang telah mengajak saya berbagi di acara seminarnya, juga para sponsor yang telah membantu terselenggaranya acara2 tersebut, dan para peserta yang luar biasa… semuanya ajiibjebreet…. 😀

Sebelum masuk ke cerita kasus saya ucapkan syukur kepada Allaah SWT yang telah memberikan banyak keindahan dalam hidup saya.. Terima kasih kepada orang tua saya yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh kasih sayang… Kepada istri dan anak-anak saya yang telah mendampingi dan memberikan support… Kemudian juga buat para staf pengajar di almamater saya yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat..

Kasus hari ini adalah….

Tentang gigi 12 yang mengalami karies di palatal. Jadi pasien datang mengeluhkan di belakang giginya terasa ada lubang dan sering kemasukan makanan. Gigi tersebut dulu pernah sakit tapi sekarang sudah tidak terasa lagi. Gigi itu belum pernah ditambal sama sekali.

Setelah saya lihat kondisinya seperti ini…

Foto klinis kondisi saat pasien datang

dan ini hasil ronsen nya..

Foto radiografis awal

Dari dua informasi klinis maupun radiografis saya sampaikan ke pasien bahwa kavitasnya sudah mengenai ruang saraf dari gigi tersebut, sehingga tidak mungkin langsung ditambal biasa. Singkat cerita saya jelasin deh tuh panjang lebar kenapa gak bisa langsung ditambal ( karena kalo saya tulis bisa kepanjangan… jelasin nya aja sekitar 20 menitan hehehehe )

Setelah pasien paham dan setuju, perawatan pun di mulai…. Karies saya bersihkan menggunakan bur carbide low speed, sampai meninggalkan jaringan keras dan sehat. Kemudian saya pasang rubberdam untuk isolasi daerah kerja.. Lanjut dengan membuat akses ke kamar pulpa dan saluran akar… Penjajakan saluran menggunakan K-File no.10 dan langsung dilakukan pengukuran panjang kerja menggunakan apex locator.. Preparasi saluran akar menggunakan file manual atau handuse dengan taper 7%..

Foto klinis setelah selesai preparasi

Irigasi menggunakan larutan NaOCl 5,25% dan diaktivasi menggunakan ultrasonic dengan tip Irrisafe, setelah beberapa sequence selama hampir 40 menit kemudian dilakukan pengepasan guttap utama dan dironsen.

Foto radiografis pengepasan guttap

Dari ronsen semuanya terlihat sudah oke… dan siap dilakukan pengisian…

Tehnik pengisian saluran akar yang digunakan adalah Continuous Wave Condensation dengan alat Element Obturation Unit (SybronEndo)

Foto klinis setelah pengisian

Setelah pengisian selesai seluruh kavitas dibersihkan dari sisa2 siler, sehingga bahan restorasi yang kita pakai untuk menutup kavitas dapat beradhesi dengan baik. Untuk basis kavitas saya menggunakan komposit X-tra Base (Voco), bahan ini dapat beradaptasi dengan baik pada dinding kavitas. Setelah itu dilanjutkan penambalan menggunakan Amaris (Voco).

Ini foto ronsen setelah selesai perawatan..

Foto radiografis akhir perawatan

Terus bagaimana dengan foto klinis setelah penambalan ?? Nah ini dia, biasanya daerah palatal sering tidak diekspos bila dilakukan restorasi, karena tidak terlihat langsung terkadang penambalannya pun sekedar “yang penting ketutup” hehehe

Nah saya mencoba untuk tidak meng-anak tirikan tambalan palatal, ini dia hasilnya…

Foto klinis selesai penambalan

So… “Esthetic on palatal, why not ?” 😛

Selalu perlakukan pasien-pasien kita seperti kita ingin diperlakukan ya 🙂 

Semoga cerita kasus hari ini bisa menjadi salah satu referensi bila teman2 menemui hal yang serupa..

Buat pasien2 yang ingin konsul ke saya atau buat teman2 sejawat yang ingin mengkonsulkan pasien, atau yang mau datang ngobrol2, saya bisa ditemui disini….

atau bisa dilihat langsung klik disini.

Bisa juga cek lokasi praktek dimana aja dan nomer kontak saya di akun Instagram @rintoabimanyu

Teman2 yang belum bergabung di Run ForwaRd ayo lekas bergabung untuk bisa dapat info, sharing, atau diskusi mengenai kasus2 di kedokteran gigi, tapi hanya khusus buat dokter gigi dan yang bergerak di bidang usaha kedokteran gigi aja ya 🙂 … , silahkan langsung klik link berikut

Sampai ketemu lagi di cerita kasus berikutnya ya….

Wassallamualaikum….

Posted in Uncategorized | Tagged , , , , , , , , , , , , , , , , , , , | 1 Comment

Kasus 58: Crown Replacement pada Gigi 11

Assallamualaikum….

Selamat pagiiii….

Alhamdulillah kita ketemu lagi hehehe…. Udah lama juga ya dari postingan terakhir, 3 bulan !! 😀

Memang pas bulan2 itu saya sedang sibuk urusan pasien dan juga jadwal sharing di luar kota jadi waktu dan tenaganya udah banyak tersita disitu…

Nah ini foto2 dari kegiatan2 tersebut saya ambil dari IG saya @rintoabimanyu

Tanggal 11-12 Agustus saya mengisi di PDGI Jakarta Selatan

Kemudian tanggal 25-26 Agustus menjadi panitia di acara Bogor Dentistry

Tanggal 8-9 September kembali diajak tampil di Banda Aceh, disini saya mengisi 2 topik yaitu bleaching dan anterior restoration

Sesi hari pertama tentang bleaching

Sesi hari kedua tentang anterior restoration

Tanggal 22-23 September mengisi di acara Forkomil Univ. Baiturrahmah Padang

Lanjut di tanggal 29-30 September mengisi di acara Jakarta Great Dentistry PDGI Jakarta Pusat

dan.. 4-6 Oktober di PDGI Kalimantan Barat

Alhmadulillah jadwal2 yang padat satu per satu dapat diselesaikan dengan lancar, terima kasih buat PDGI setempat yang telah mengajak saya berbagi di acara seminarnya, juga para sponsor yang telah membantu terselenggaranya acara2 tersebut, dan para peserta yang luar biasa… semuanya ajiibjebreet…. 🙂

Oo iya di bulan Oktober ini saya masih ada satu jadwal sharing nih… di acara Pre-FORIL XII Univ. Trisakti…

Yuk buat temen2 yang ingin tahu tentang cara menambal gigi anterior biar kelihatan natural dan estetis kita ketemuan disini…

Lanjut ke kasus hari ini….

Sebelum masuk ke cerita kasus saya ucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak keindahan dalam hidup saya.. Terima kasih kepada orang tua saya yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh kasih sayang… Kepada istri dan anak-anak saya yang telah mendampingi dan memberikan support… Kemudian juga buat para staf pengajar di almamater saya yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat..

Kasus hari ini berawal ketika seorang pasien datang ke tempat saya dengan keluhan gigi depan atasnya terasa tidak nyaman setelah pemasangan crown

“Dok, gigi depan saya ini kok setelah dipasang crown masih terasa gak enak ya..”

“Trus juga crown nya keliatan beda sama gigi saya,” lanjut pasien.

Setelah saya perhatikan memang crown tersebut terlihat lebih opaque dibanding gigi2 di sebelahnya…

“Awalnya kenapa ini sampe harus dibuatkan crown ?” tanya saya.

“Gigi saya sudah lubang besar banget dok, sisa giginya jadi tinggal sedikit setelah kotoran yang di lubang itu dibuang, dan kata dokternya sudah kena saraf juga.”

“Ooo berarti ini sudah dirawat saraf dan dilanjutkan crown,” kata saya.

“iya dok .”

Nah saya lalu melakukan pemeriksaan klinis di gigi pasien kemudian saya ambil foto ronsen juga untuk melihat kondisi dalamnya…

Kondisi awal saat pasien datang

dan saya lebih terkejut ketika melihat foto ronsennya

ini dia ronsen nya….

dari ronsen ini terlihat saluran akar belum diisi dengan baik, kemudian juga ada pasak ulir yang tidak ada retensi sama sekali… di ujung apeks ada gambaran radiolusensi…

Saya coba jelaskan kepada pasien mengenai kondisi giginya tanpa menjudge operator sebelumnya karena saya tidak tahu kondisi saat itu disana bagaimana dan menjelaskan juga apa rencana saya terhadap gigi itu. Pada kasus2 gigi yang tidak dilakukan perawatan saluran akar dengan baik maka tentu fokusnya adalah melakukan perawatan saluran akar ulang, kemudian pada kasus ini akan dilanjutkan dengan pemasang pasak untuk retensi mahkotanya dan tentu saja terakhir pemasangan mahkota yang baru.

…Perawatan dimulai…..

Tahap pertama crown yang lama dibongkar, saya menggunakan skeler terlebih dahulu di sekeliling daerah servikal kemudian baru memakai crown remover untuk menariknya

Kondisi setelah crown dibongkar

Pengeluaran pasak menggunakan skeler kembali untuk awalnya kemudian lanjut menggunakan tang dengan memutar pasak itu berlawanan arah ulir

Kondisi setelah pasak berhasil dikeluarkan

Pasak ulir yang sudah dikeluarkan

Saya lanjutkan untuk mengeluarkan guttap yang ada di saluran akar, gigi saya isolasi menggunakan rubber dam dan pengeluaran guttap hanya memakai headstroem saja karena guttap tersebut seperti melayang di dalam saluran akar.

Foto radiografis setelah pengeluaran gutap

Panjang kerja saya ukur menggunakan apex locator dan dikonfirmasi menggunakan ronsen

Foto radiografis konfirmasi panjang kerja

Preparasi saluran akar saya lakukan menggunakan file manual dengan gerakan brushing, karena saluran akar sudah cukup besar sehingga tidak perlu membesarkan ukurannya lagi. Saya maksimal kan irigasinya dengan diaktivasi menggunakan ultrasonik.

Foto klinis setelah proses cleaning and shaping selesai

Kemudian saya lakukan pengepasan guttap dan dikonfirmasi menggunakan ronsen juga…

Foto radiografis pengepasan guttap

Sip hasilnya sesuai harapan, gigi saya tutup dengan tambalan sementara serta crown yang lama dipasang kembali dan pasien pulang….

….Kunjungan kedua…

Pada kunjungan kedua ini tidak ada keluhan lagi dan saya rencanakan untuk pengisian sekaligus pemasangan pasak dan langsung preparasi untuk pembuatan crown yang baru.

Pengisian menggunakan tehnik warm vertical condensation, pada kasus ini saya mengisi hanya sekitar 5-7 mm dari apeks karena ruang selebihnya akan saya gunakan untuk pemasangan pasak. Inilah enaknya bila pengisian dilakukan dengan tehnik warm vertical condensation jadi kita tidak perlu repot membuang guttap lagi ketika akan memasang pasak.

Foto radiografis setelah pengisian

Lanjut percobaan pasak, pemilihannya dengan trial langsung di saluran akar kira2 mana ukuran yang pas dengan salurannya

Foto klinis percobaan pasak

Setelah dapat pasak yang pas, lanjut sementasi pasak menggunakan semen resin dual cured kemudian pembuatan core/inti memakai komposit dan langsung dipreparasi untuk pembuatan crown. Sebelum dicetak dipasangkan dulu retraction cord agar tepi akhiran preparasi dapat tercetak dengan jelas.

Foto klinis setelah selesai preparasi dan siap cetak

Foto klinis setelah preparasi dari arah insisal

Pencetakan menggunakan bahan cetak polyvinil siloxane, setelah itu pasien pulang dengan dipasangkan crown sementara yang sudah dibuat sebelumnya…

Foto radiografis setalah pemasangan pasak dan pembuatan core

…Kunjungan Ketiga…

Hasil dari dental lab sudah datang…. dan…. alhamdulillah hasilnya sesuai ekspektasi, warna sesuai dengan permintaan

Warna crown sesuai dengan shade guide

dan ketika pasien datang pun tidak ada missed, crown langsung pas dan duduk manis di gigi pasien heheheh…. pada saat dicek oklusi dan gerakan fungsi juga tidak menimbulkan kendala… sementasi memakai semen resin…

Foto klinis setelah pemasangan crown

“waah…. bagus doook…” ucap pasien pas diberikan kaca untuk melihat hasilnya

Alhamdulillah ekspektasi pasien terpenuhi dan ini yang tidak bisa dinilai dengan apapun, kita sebagai operator rasanya tuh bahagia banget… iya gak sih? apa gue yang lebay ya hahaha 😀

dan ini hasil ronsen final…

Foto radiografis akhir

Terlihat padat dan hermetis dari ujung sampai ke crown….

Nah ini resume foto2 nya untuk perbandingan

Usahakan selalu melakukan perencanaan pada setiap kasus yang kita kerjakan, karena dengan perencanaan yang baik maka kita bisa membayangkan hasil akhir yang akan dicapai….

Sampai disini cerita kasus hari ini, semoga terus bisa ketemu di kasus berikutnya… 🙂

Buat pasien2 yang ingin konsul ke saya atau buat teman2 sejawat yang ingin mengkonsulkan pasien, atau yang mau datang ngobrol2, saya bisa ditemui disini….

atau bisa dilihat langsung klik disini.

Teman2 yang belum bergabung di Run ForwaRd ayo lekas bergabung, tapi hanya khusus buat dokter gigi dan yang bergerak di bidang usaha kedokteran gigi aja ya 🙂 … Sudah ada 3700 an member lho, silahkan langsung klik link berikut

Follow instagram saya @rintoabimanyu untuk update kasus2 baru dan jadwal sharing 😉

Wassallamualaikum….

Posted in Uncategorized | Tagged , , , , , , , , , , , , , , , , | 7 Comments

Kasus 57: Gigi-Gigi Anterior Fraktur Post Trauma

Assallamualaikum….

Selamat pagiiii….

Alhamdulillah ketemu lagi kita… 🙂 Senang rasanya pagi ini bisa posting kasus lagi setelah 1 bulan lebih dari postingan terakhir…..

Terima kasih buat yang masih sering mampir di website ini untuk melihat kasus-kasus yang saya kerjakan, semoga ada manfaatnya….

Kegiatan saya selama bulan Juni-Juli ini cukup menyita waktu sehingga tidak sempat untuk update kasus di web ini… Setelah akhir bulan April 2018 saya tampil di Lombok, akhir Juni 2018 kemarin saya tampil di Salatiga… Perjalanan menuju Salatiga cukup menyenangkan karena tidak bisa direct flight sehingga saya mendarat di Semarang kemudian lanjut transportasi darat… Pada saat perjalanan lewat darat ini disuguhi pemandangan yang indah sepanjang jalan tolnya… lumayan menyegarkan mata 🙂

Ini beberapa momen pada saat acara di Salatiga…

Berfoto bersama panitia acara

Senang bisa tampil dengan guru saya drg. Bernard Iskandar, Sp.KG(K) dan juga prostodontis handal drg. Ifwandi (Guci), Sp.Pros

Bersama peserta HO…. terima kasih ya gaeees….

Kemudian seminggu setelah acara di Salatiga saya kembali berangkat keluar kota untuk mengisi acara di Sragen…

” Maafkan ya pasien2 ku.. dokternya sering diminta mengisi acara diluar kota, tapi ketika sudah kembali saya stand by terus kok 🙂 ”

Perjalanan menuju Sragen juga tidak bisa direct flight sehingga saya terbang menuju Solo dan menginap di kota ini.. Baru kemudia pada saat hari H dijemput panitia menuju Sragen…

Ini foto-foto selama acara di Sragen….

Sebagai narasumber bareng drg. Andi Wirahadikusumah, Sp.Pros

Suasana ketika hands on… Banyak pertanyaan bagus yang disampaikan para peserta… mantaaaab….

Berfoto bersama para peserta hands on…

Pengalaman yang seru banget selama di dua kota itu…. Terima kasih untuk PDGI Salatiga, PDGI Sragen, sponsor acara Voco Indonesia, Denjoy Indonesia, seluruh peserta seminar dan peserta hands on…. semuanya telah ikut menuliskan cerita indah dalam perjalanan hidup saya… sukes buat semuanya yaaaaa 🙂

Untuk bulan Agustus nanti saya dijadwalkan mengisi di acara seminar yang diadakan oleh PDGI Jakarta Selatan… daaaan alhamdulillah untuk seat hands on nya sudah sold out…

Terima kasih buat teman2 PDGI cabang yang masih memberikan kesempatan untuk saya berbagi di acara seminarnya….

….and now this is today case….

Sebelum masuk ke cerita kasus saya ucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak keindahan dalam hidup saya.. Terima kasih kepada orang tua saya yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh kasih sayang… Kepada istri dan anak-anak saya yang telah mendampingi dan memberikan support… Kemudian juga buat para staf pengajar di almamater saya yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat..

Kasus hari ini tentang gigi-gigi anterior yang fraktur karena kecelakaan lalu lintas. Pasien datang menceritakan kejadian yang dialaminya dan meminta saran bagaimana sebaiknya tindakan yang dilakukan pada giginya…

Kalimat yang saya ingat betul dari pasien adalah “Dok, tolong kembalikan senyum saya lagi.” ……..kalimat sederhana tapi membuat saya memikul tanggung jawab yang berat…

Setelah saya lakukan pemeriksaan klinis dan radiografis, saya sudah membayangkan kira2 rencana perawatan apa yang akan saya terapkan…

Begini kondisi klinis saat datang…

Foto klinis gigi-gigi anterior yang mengalami fraktur

dan ini foto ronsen nya…

Foto radiografis gigi 11 21 22 yang mengalami fraktur

Dari pemeriksaan radiografis lokasi fraktur menyerempet kamar pulpa pada ketiga gigi tersebut… Saya sampaikan kepada pasien bahwa ketiga gigi tersebut memerlukan perawatan saluran akar terlebih dahulu baru kemudian dilanjutkan dengan restorasi indirek… kenapa saya pilih restorasi indirek? Pertimbangannya adalah sisa struktur mahkota gigi yang ada bila hanya di “sambung” dengan restorasi direk dalam jangka panjang rentan mengalami kerusakan, yang kedua pemilihan warna akan lebih maksimal pada kasus ini…. Pasien setuju dengan rencan perawatan yang saya jelaskan…

Untuk kunjungan pertama ini saya rencanakan melakukan perawatan saluran akar langsung pada dua gigi central… Saya pasang rubber dam untuk mengisolasi daerah kerja

Gigi 11 21 setelah dipasang rubber dam

Akses kamar pulpa dilakukan pada kedua gigi, dan penjajakan saluran menggunakan K-file nomer 10.. Kemudian pengukuran panjang kerja menggunakan apex locator Root ZX mini (Morita).. Preparasi saluran akar pada gigi insisiv tidak memerlukan waktu lama karena saluran akarnya yang sudah lebar, sehingga waktu yang terpakai lebih banyak untuk aktivasi irigasi, pada kasus ini saya menggunakan larutan irigasi NaOCl 5,25% dan diaktivasi menggunakan alat sonik waterpik dengan tip endoactivator….

Kondisi gigi setelah selesai cleaning and shaping

Kemudian dilakukan pengepasan guttap dan difoto ronsen….

Foto radiografis trial guttap

Dari ronsen terlihat guttap sudah pas dan langsung hari itu juga saya lakukan pengisian saluran akar kemudia pasien pulang…. Pada saat selesai pengisian tidak saya lakukan ronsen lagi karena saya merencanakan ronsen evaluasi pengisiannya sekalian foto ronsen saat pengepasan guttap pada gigi 22 saja biar efektif…

……Kunjungan berikutnya…..

Pasien datang kembali dan mengatakan tidak ada keluhan yang berarti saat selesai perawatan… ok alhamdulillah… berarti hari ini bisa dilanjutkan untuk melakukan perawatan di  gigi 22…

Prosedur sama seperti kemarin memasangkan rubber dam dahulu untuk isolasi daerah kerja, kemudian melakukan akses ke kamar pulpa… Penjajakan awal saluran akar menggunakan K-file nomer 10, dan panjang kerja diukur menggunakan apex locator… Irigasi dan aktivasi masih menggunakan metode yang sama juga… Setelah prosedur cleaning and shaping selesai dilakukan pengepasan guttap dan difoto ronsen…

Foto radiografis trial guttap gigi 22

Nah dari foto ronsen ini juga saya melakukan evaluasi hasil pengisian pada gigi 11 21 nya… alhamdulillah pengisian yang kemarin terlihat sepanjang kerja dan padat serta rapat… Pada gigi 22 nya pun pengepasan guttap terlihat sudah sepanjang kerja…

Foto klinis gigi 22 selesai cleaning and shaping

Pengisian dilakukan hari itu juga, kembali dilakukan foto ronsen setelahnya..

Foto radiografis selesai perawatan saluran akar pada semua gigi

Semua akses pada saat perawatan saluran akar ditutup dengan resin komposit, setelah itu gigi pasien dicetak untuk keperluan pembuatan wax up… Setelah dicetak pasien pulang…

Wax up ini merupakan proses yang penting bila kita berhadapan dengan kasus yang kondisi giginya tidak utuh, dari sanalah nanti kita mendapatkan visualisasi perkiraan hasil akhir perawatan…  Wax up bisa dilakukan sendiri bila kita mempunyai alat dan bahan yang diperlukan atau bisa dikirimkan ke lab… Tapi saya mempunyai istri yang juga seorang prostodontis jadi saya minta tolong dia untuk melakukan wax up hehehe :p

Hasil wax up dan pada insert terlihat hasil cetak untuk silicone index

Model yang sudah diwax up kemudian saya cetak dengan putty double impression yang nanti cetakan tersebut dijadikan sebagai silicone index pembuatan mahkota sementara…

….Kunjungan ketiga……

Pasien datang kembali untuk melanjutkan perawatannya, masih sama seperti kemarin tidak ada keluhan setelah perawatan saluran akar…

Saya lakukan pencocokan warna gigi pasien dengan shade guide dan meminta pasien juga memcocokan warna di giginya sehingga dicapai kesepakatan untuk menentukan warnanya..

Kemudian preparasi pembuatan crown dimulai… Saya menggunakan bur silindris diameter kecil dengan ujung round sehingga untuk membentuk tepi preparasi menjadi chamfer akan lebih mudah… Selesai preparasi dilanjutkan dengan pemolesan hasil preparasi agar halus dan tidak mengganggu saat pencetakan.. Kemudian dipasangkan retraction cord nomer 00.

ini hasil preparasi gigi-giginya…

Hasil preparasi tampak depan

Hasil preparasi tampak oklusal

Setelah dilakukan pencetakan dengan bahan polyvinyl siloxane kemudian dibuatkan mahkota sementara menggunakan silicone index yang sudah disiapkan menggunakan bahan self cure komposite…. Tapi sayang tidak sempat foto pada saat mahkota tiruannya terpasang 😦

….2 minggu kemudian…..

Crown dari lab sudah jadi dan ketika saya coba cocokkan dengan shade guide hasilnya sangat memuaskan… Baik warna dan bentuk sesuai ekspektasi…..

Shade crown sesuai dengan warna shade guide yang kita pilih

Ketika dilakukan try in pada pasien pun tidak ada kendala… perfect fit…

Sementasi menggunakan semen resin Relyx Ultimate (3M) dan bonding Scotchbond Universal (3M) dilakukan isolasi maksimal daerah sekeliling gigi pada sementasi tersebut…

Begini hasil akhir setelah sementasi crown…

Foto klinis setelah pemasangan crown

Alhamdulillah pasien nya senang sekali…. dia puas dan saya pun senang karena dapat memenuhi keinginan pasien…..

Oo iya tidak lupa juga dilakukan foto ronsen setelah pemasangan crown…

Foto radiografis akhir

Dari foto ronsen terlihat gambaran yang “indah” dari mulai pengisian saluran akar yang rapat dan padat serta gambaran sementasi mahkota yang terlihat homogen….

Dalam melakukan perawatan pada kasus dengan melibatkan faktor estetik perlu dibuatkan perencanaan terlebih dahulu sehingga kita bisa memprediksi hasil akhir dan kesulitan yang mungkin timbul pada saat pengerjaannya…

Nah ini resume foto before dan after perawatannya…

Lakukan komunikasi yang produktif dengan pasien untuk menyamakan presepsi terhadap kasus yang dihadapi sehingga tujuan perawatan dapat tercapai….

Sampai disini cerita kasus hari ini, semoga terus bisa ketemu di kasus berikutnya… 🙂

Buat pasien2 yang ingin konsul ke saya atau buat teman2 sejawat yang ingin mengkonsulkan pasien, atau yang mau datang ngobrol2, saya bisa ditemui disini….

atau bisa dilihat langsung klik disini.

Teman2 yang belum bergabung di Run ForwaRd ayo lekas bergabung, tapi hanya khusus buat dokter gigi dan yang bergerak di bidang usaha kedokteran gigi aja ya 🙂 … Sudah ada 3700 an member lho, silahkan langsung  klik link berikut

Follow instagram saya @rintoabimanyu untuk update kasus2 baru dan jadwal sharing  😉

Wassallamualaikum….

Posted in Uncategorized | Tagged , , , , , , , , , , , , , , , | Leave a comment