Assallamualaikum….
Selamat pagiiii….
Selamat Pagiiii…. Alhamdulillaah bisa posting kasus baru lagi… Di penghujung tahun 2020 ini semoga kita selalu sehat dan di tahun 2021 rejeki kita semakin lancar, tetap sehat dan selalu dalam lindungan Allaah SWT…. aamiin….
Di kasus hari ini mendapatkan tantangan yang cukup berat menurut saya… Pasien datang dengan keluhan crown lamanya lepas tetapi selain itu warnanya tidak sesuai dan terlihat tidak natural…
Oo iya sebelum masuk ke cerita kasus saya ucapkan syukur kepada Allaah SWT yang telah memberikan banyak keindahan dalam hidup saya.. Terima kasih kepada orang tua saya yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh kasih sayang… Kepada istri dan anak-anak saya yang telah mendampingi dan memberikan support… Kemudian juga buat para staf pengajar di almamater saya yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat..
Lanjut kasus hari ini….
Seperti yang saya ceritakan diatas, keluhan pasien seperti itu dan ini kondisi klinisnya…
Crown saat saya periksa sudah longgar dan bisa tetap ada disitu karena terjepit diantara gigi 11 dan 22. Pasien juga mengeluh gigi tersebut terasa ngilu dan terkadang disertai nyeri juga. Saat saya lepas crownnya ternyata sisa gigi sangat sedikit, dan sudah terlihat keterlibatan pulpa
ini kondisi giginya…
ini ronsennya…
Saya jelaskan ke pasien kondisi giginya bahwa sudah terkena syaraf gigi sehingga tidak bisa langsung dibuatkan crown baru, karena awal datang keluhannya tampilan crown tidak natural. Gigi tersebut harus melalui perawatan saluran akar terlebih dulu baru bisa dibuatkan crown, pasien pun setuju dengan rencana perawatan yang saya jelaskan.
Perawatan saluran akar saya lakukan dalam 1x kunjungan dan pada saat pengisian langsung dipasangkan fiber post. Setelah fiber post terpasang dilanjutkan pembuatan core, saya menggunakan komposit untuk bahan corenya. Dilanjutkan dengan preparasi giginya untuk pembuatan crown baru. Diusahakan mendapatkan ferulle 2 mm di struktur giginya dan bukan pada corenya agar mendapatkan retensi dan resistensi yang baik. Saat pencetakaan saya menggunakan retraction cord dengan tehnik double agar hasil cetakan tepi preparasi dapat presisi.
Ini kondisi setelah preparasi crown…
Ini ronsen nya…
Untuk crown yang baru saya buatkan dari bahan zirconia dengan pertimbangan estetik dan kekuatan yang baik serta tehnik sementasi yang relatif mudah menurut saya. Pasien pulang dengan dipasangkan crown sementara dari bahan bis-acrylic
Setelah 2 minggu kemudian….
Nah waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba, crown definitif sudah jadi… Pasien datang lagi untuk sementasi. Pada saat percobaan crown dalam mulut hal-hal yang perlu dicek diantaranya retensi dan resistensi, kerapatan tepi, titik kontak, oklusi serta warna crown…
Setelah semua dicek dan tidak ada masalah, maka sementasi siap dilakukan… Saya memakai luting semen dari GIC tipe I…. warna semen juga dipilihkan yang light yellow agar tidak mengganggu warna akhir dari crown yang kita pasang…
Ini dia hasil akhirnya…
dan ini ronsen akhirnya…
Alhamdullillaah melihat reaksi pasien ketika diberikan kaca terlihat senang sekali dan sesuai harapannya… Tantangan terjawab hehehehe…. kesulitan pada pembuatan single crown adalah pemilihan warna…. Tetapi kalo prosedur pemilihan kita benar dan komunikasi dengan lab berjalan baik maka hasilnya pun akan sesuai harapan
Selalu perlakukan pasien-pasien kita seperti kita ingin diperlakukan ya 🙂Â
Semoga cerita kasus hari ini bisa menjadi salah satu referensi bila teman2 menemui hal yang serupa..