Kasus 59: Karies Palatal di Gigi 12

Assallamualaikum….

Selamat pagiiii….

Alhamdulillah kita ketemu lagi hehehe…. Dari postingan terakhir, hehe 7 bulan !! 😀 Saya kemarin benar2 lagi padet banget di jadwal praktek trus juga jadwal seminar2, plus ngikutin juga seminar2 yang ber skp Ikorgi biar ilmunya update terus…

Gimana puasanya teman2 ? Alhamdulillah lancar kan…. Sebentar lagi kita sampai di Idul Fitri, semoga semua ibadah kita diterima Allaah… aamiin…. dan kita bisa ketemu Ramadhan lagi tahun depan…

Terima kasih buat PDGI cabang di seluruh kota2 Indonesia yang masih mempercayai saya untuk berbagi pengalaman dalam merawat pasien…

Ini sekilas foto2 beberapa bulan kemarin ketika mengisi acara seminar…

Foto di acara PDGI Pengwil Riau 1-2 Desember 2018

Foto dengan peserta Hands On di acara PDGI Medan 11-12 Januari 2019

Jamuan makan malam di kantor PDGI Medan…

Foto dengan peserta Hands On di acara PDGI Makassar 14-16 Februari 2019

Di acara MDS Pro FKG Moestopo 23 Maret 2019

Acara Densium Univ. Muhammadiyah Surakarta 6-7 April 2019

Nah acara di April ini seminar terakhir sebelum memasuki bulan Ramadhan, nanti saya mulai aktif keliling lagi di bulan Juli… buat teman2 di daerah2 yang ingin tahu kapan aja jadwal sharing saya follow instagram saya ya… @rintoabimanyu….. sapa tahu ada jadwal saya di kota teman2, jadi kita bisa meet up 🙂

Alhamdulillah jadwal2 yang padat satu per satu dapat diselesaikan dengan lancar, terima kasih buat PDGI setempat yang telah mengajak saya berbagi di acara seminarnya, juga para sponsor yang telah membantu terselenggaranya acara2 tersebut, dan para peserta yang luar biasa… semuanya ajiibjebreet…. 😀

Sebelum masuk ke cerita kasus saya ucapkan syukur kepada Allaah SWT yang telah memberikan banyak keindahan dalam hidup saya.. Terima kasih kepada orang tua saya yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh kasih sayang… Kepada istri dan anak-anak saya yang telah mendampingi dan memberikan support… Kemudian juga buat para staf pengajar di almamater saya yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat..

Kasus hari ini adalah….

Tentang gigi 12 yang mengalami karies di palatal. Jadi pasien datang mengeluhkan di belakang giginya terasa ada lubang dan sering kemasukan makanan. Gigi tersebut dulu pernah sakit tapi sekarang sudah tidak terasa lagi. Gigi itu belum pernah ditambal sama sekali.

Setelah saya lihat kondisinya seperti ini…

Foto klinis kondisi saat pasien datang

dan ini hasil ronsen nya..

Foto radiografis awal

Dari dua informasi klinis maupun radiografis saya sampaikan ke pasien bahwa kavitasnya sudah mengenai ruang saraf dari gigi tersebut, sehingga tidak mungkin langsung ditambal biasa. Singkat cerita saya jelasin deh tuh panjang lebar kenapa gak bisa langsung ditambal ( karena kalo saya tulis bisa kepanjangan… jelasin nya aja sekitar 20 menitan hehehehe )

Setelah pasien paham dan setuju, perawatan pun di mulai…. Karies saya bersihkan menggunakan bur carbide low speed, sampai meninggalkan jaringan keras dan sehat. Kemudian saya pasang rubberdam untuk isolasi daerah kerja.. Lanjut dengan membuat akses ke kamar pulpa dan saluran akar… Penjajakan saluran menggunakan K-File no.10 dan langsung dilakukan pengukuran panjang kerja menggunakan apex locator.. Preparasi saluran akar menggunakan file manual atau handuse dengan taper 7%..

Foto klinis setelah selesai preparasi

Irigasi menggunakan larutan NaOCl 5,25% dan diaktivasi menggunakan ultrasonic dengan tip Irrisafe, setelah beberapa sequence selama hampir 40 menit kemudian dilakukan pengepasan guttap utama dan dironsen.

Foto radiografis pengepasan guttap

Dari ronsen semuanya terlihat sudah oke… dan siap dilakukan pengisian…

Tehnik pengisian saluran akar yang digunakan adalah Continuous Wave Condensation dengan alat Element Obturation Unit (SybronEndo)

Foto klinis setelah pengisian

Setelah pengisian selesai seluruh kavitas dibersihkan dari sisa2 siler, sehingga bahan restorasi yang kita pakai untuk menutup kavitas dapat beradhesi dengan baik. Untuk basis kavitas saya menggunakan komposit X-tra Base (Voco), bahan ini dapat beradaptasi dengan baik pada dinding kavitas. Setelah itu dilanjutkan penambalan menggunakan Amaris (Voco).

Ini foto ronsen setelah selesai perawatan..

Foto radiografis akhir perawatan

Terus bagaimana dengan foto klinis setelah penambalan ?? Nah ini dia, biasanya daerah palatal sering tidak diekspos bila dilakukan restorasi, karena tidak terlihat langsung terkadang penambalannya pun sekedar “yang penting ketutup” hehehe

Nah saya mencoba untuk tidak meng-anak tirikan tambalan palatal, ini dia hasilnya…

Foto klinis selesai penambalan

So… “Esthetic on palatal, why not ?” 😛

Selalu perlakukan pasien-pasien kita seperti kita ingin diperlakukan ya 🙂 

Semoga cerita kasus hari ini bisa menjadi salah satu referensi bila teman2 menemui hal yang serupa..

Buat pasien2 yang ingin konsul ke saya atau buat teman2 sejawat yang ingin mengkonsulkan pasien, atau yang mau datang ngobrol2, saya bisa ditemui disini….

atau bisa dilihat langsung klik disini.

Bisa juga cek lokasi praktek dimana aja dan nomer kontak saya di akun Instagram @rintoabimanyu

Teman2 yang belum bergabung di Run ForwaRd ayo lekas bergabung untuk bisa dapat info, sharing, atau diskusi mengenai kasus2 di kedokteran gigi, tapi hanya khusus buat dokter gigi dan yang bergerak di bidang usaha kedokteran gigi aja ya 🙂 … , silahkan langsung klik link berikut

Sampai ketemu lagi di cerita kasus berikutnya ya….

Wassallamualaikum….

This entry was posted in Uncategorized and tagged , , , , , , , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

1 Response to Kasus 59: Karies Palatal di Gigi 12

Leave a comment