Assallamualaikum….
Selamat pagiiii….
Apa kabar semuanya ? Alhamdulillah bisa posting kasus lagi…
Terima kasih ya buat yang sudah mampir ke website saya… 🙂
Alhamdulillah jadwal sharing di bulan Maret dan April telah terlaksana dengan lancar…
Pertama tanggal 25 Maret 2018 saya tampil di acara Seminar dan Kursus Kedokteran Gigi Berkelanjutan (SKKGB) VII di Hotel Harris Summarecon yang diadakan oleh PDGI Kota Bekasi.. Acaranya seru, pesertanya juga aktif dan suasananya pecaaah 🙂 ….. Terima kasih untuk PDGI Kota Bekasi, panitia acara, sponsor Voco Indonesia, seluruh peserta…
Kemudian di tanggal 5-8 April saya tampil di Hotel Clarion Makassar dalam acara Temu Ilmiah Internasional Kedokteran Gigi yang diadakan oleh Universitas Hasanuddin… Alhamdulillah terima kasih atas kesempatan yang diberikan… Ini menjadi pengalaman yang luar biasa, senang sekali karena ini pertama kali saya datang ke Makassar… Terima kasih untuk Universitas Hasanuddin, PDGI Makassar, panitia acara, sponsor Denjoy Indonesia, dan seluruh peserta yang sudah hadir…..
Sekali lagi terima kasih, benar-benar pengalaman yang tidak akan terlupakan… kalian semua ajiiibjebreeet….. 😀
Ok sebelum… masuk ke cerita kasus saya ucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak keindahan dalam hidup saya.. Terima kasih kepada orang tua saya yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh kasih sayang… Kepada istri dan anak-anak saya yang telah mendampingi dan memberikan support… Kemudian juga buat para staf pengajar di almamater saya yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat..
Let’s get started……
Jadi ceritanya gini, saya kedatangan pasien lama, dia menceritakan kalau gigi depannya patah setelah makan sesuatu yang keras.
“Dok, aduuh gigi saya patah nih udah seminggu yang lalu… mana gigi depan lagi dok…”
” Habis gigit apa bu?”
“Kemaren kayaknya pas gigit kerupuk dok, kena bagian kerupuk yang keras ”
“Ok saya liat dulu ya… silahkan duduk disini bu ”
Setelah pasien duduk di dental unit saya lakukan pemeriksaan klinis dari gigi yang dikeluhkan…
Saya lihat pada gigi 22 terjadi kavitas cukup luas dan dari arah oklusal terlihat seperti pulpa sudah terekspos… Untuk lebih meyakinkan akan kondisi gigi tersebut saya lakukan pengambilan foto ronsen
Nah dari keadaan klinis dan juga ronsen disimpulkan bahwa kondisi kavitas sudah mengenai kamar pulpa, tetapi pasien tidak merasakan nyeri atau ngilu? Hal ini bisa saja gigi tersebut sudah ada karies besar sejak lama dan gigi sudah menjadi nekrosis, sehingga ketika menggigit kerupuk yang keras gigi itu patah dan pasien tidak merasakan ngilu sama sekali…. Saya sampaikan apa-apa saja yang saya temukan dan menjelaskan rencana perawatan yang akan dilakukan pada gigi itu….
Perawatan dimulai……
Daerah kerja saya isolasi dengan rubberdam, untuk kasus ini saya melakukan multiple teeth isolation karena diakhir perawatan saya akan melakukan restorasi di gigi 22 itu dan agar hasilnya senatural mungkin saya perlu melihat gigi-gigi sebelahnya….
Akses ke kamar pulpa dilakukan dengan bur carbide bulat long shank, dan benar memang pasien tidak merasakan apa2 ketika dilakukan akses tersebut… Jaringan karies disekitarnya dibersihkan juga…..
Cleaning and shaping saluran akar memakai i3 Gold rotary (Denjoy), irigasi dengan NaOCl 5,25% dan diaktivasi menggunakan Irri Safe (Acteon Satelec)… Setelah dilakukan beberapa kali irigasi dan aktivasi maka saluran akar siap untuk diobturasi… Tetapi sebelumnya dilakukan ronsen untuk fitting guttap percha…
Pengisian saluran akar memakai tehnik downpack dan backfill menggunakan alat Free Fill (Denjoy)…
Setelah kavitas dibersihkan dari sisa siler, lalu diberikan coronal seal memakai low shringkage flowable composite dan gigi siap direstorasi…
Langkah awal tentu seluruh permukaan yang akan ditambal dietsa dan dibonding… Kemudian dibuatkan palatal shell yang outlinenya sudah diusahkan menyerupai outline gigi saat selesai restorasi, kalau tidak memungkinkan bisa nanti dibentuk pada saat finishing….
Dilanjutkan dengan mengisi bagian tengah menggunakan komposit yang opasitasnya cukup tinggi agar dapat menutup bayangan dari arah rongga mulut, lalu ditambahkan komposite yang sedikit kurang opasitasnya untuk lapisan berikutnya…
Setelah lapisan email selesai diaplikasikan kemudian lanjut melakukan finishing dan polishing… Tahap awal menggunakan pemoles bentuk disc dengan tingkat kekasaran medium coarse untuk merapihkan outline serta permukaan labial, dilanjutkan dengan pembuatan tekstur permukaan, lalu pemolesan akhir dengan pemoles berbentuk serrated wheel…
Alhamdulillah semua tahap perawatan bisa diselesaikan dalam 1 kali kunjungan.. dalam waktu… mmm…. 2,5 jam hehehehe, pasien senang saya juga senang hehehe 😀
Dalam setiap perawatan saya selalu berdoa agar dihindarkan dari kejadian yang tidak diharapkan, dan juga agar dapat memenuhi ekspetasi setiap pasien…
Ooo iya ada satu info lagi nih yang saya mau sampaikan..
Yuk teman2 yang mau cari suasana lain dalam mengikuti seminar, bisa ikutan nih seminar yang diadakan oleh PDGI Mataram… ada paket wisatanya lho… 🙂
Sampai disini cerita kasus hari ini, semoga terus bisa ketemu di kasus berikutnya… 🙂
Buat pasien2 yang ingin konsul ke saya atau buat teman2 sejawat yang ingin mengkonsulkan pasien, atau yang mau datang ngobrol2, saya bisa ditemui disini….
atau bisa dilihat langsung klik disini.
Teman2 yang belum bergabung di Run ForwaRd ayo lekas bergabung, tapi hanya khusus buat dokter gigi dan yang bergerak di bidang usaha kedokteran gigi aja ya 🙂 … Sudah ada 3672 an member lho, silahkan langsung klik link berikut
Add Facebook saya dan follow instagram saya juga untuk update kasus2 baru dan jadwal sharing saya 😉
Wassallamualaikum….